Dalam kehidupan umat Hindu, khususnya di Bali, terdapat sejumlah ritual dan persembahan yang memiliki makna yang sangat mendalam. Salah satunya adalah persembahan yang dihaturkan di Pelangkiran dan juga tentang Banten Saiban. Kedua bentuk persembahan ini tidak hanya memiliki dimensi spiritual yang tinggi, tetapi juga mengandung pengajaran mengenai keseimbangan hidup, penghormatan terhadap alam, dan pemeliharaan hubungan yang harmonis antara manusia dengan unsur-unsur yang ada dalam kehidupan mereka. Persembahan ini ditujukan kepada Kanda Pat, yaitu empat saudara yang lahir bersamaan dengan manusia dan senantiasa menyertai hidup mereka dari lahir hingga akhir hayat.
Kanda Pat terdiri dari empat unsur yang sangat penting, yang terbentuk sejak janin berada dalam kandungan, yakni getih (darah), lamas (lemak kulit atau tali pusar), yeh nyom (air ketuban), dan ari-ari (plasenta). Keempat unsur ini bukan hanya berperan dalam proses kelahiran, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan manusia serta jalannya kehidupan mereka. Dalam ajaran Hindu, terutama di Bali, setiap unsur tersebut diyakini memiliki peran vital yang berkelanjutan dalam menjaga keseimbangan hidup dan tubuh manusia.
Menurut ajaran dalam lontar Aji Maya Sandhi, Kanda Pat dipercaya keluar dan mengelilingi tubuh setiap kali manusia tidur. Proses ini dianggap sebagai bentuk kehadiran Kanda Pat dalam kehidupan sehari-hari, yang turut menjaga dan melindungi manusia, namun juga dapat mengganggu ketenangan jika tidak dihormati dengan benar. Oleh karena itu, umat Hindu menyediakan pelangkiran sebagai tempat berstana bagi Kanda Pat, sebuah simbol penghormatan yang berfungsi untuk memastikan bahwa unsur-unsur tersebut tidak mengganggu ketenangan manusia saat beristirahat. Pelangkiran ini menjadi salah satu sarana penting yang menggambarkan rasa syukur umat Hindu kepada Kanda Pat, yang telah memberikan perlindungan sejak masa dalam kandungan hingga kehidupan sehari-hari.
Setiap unsur dalam Kanda Pat memiliki fungsi yang sangat spesifik dalam mendukung perkembangan janin dalam kandungan ibu. Yeh nyom, atau air ketuban, berperan penting dalam melindungi janin dari guncangan dan menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Getih, atau darah, membawa nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Lamas, yang merupakan lemak kulit atau tali pusar, menjadi penopang bagi pertumbuhan tubuh janin dan menghubungkan janin dengan ibu. Sementara itu, ari-ari atau plasenta adalah unsur yang menghubungkan bayi dengan ibu, memungkinkan pertukaran nutrisi, oksigen, serta pembuangan limbah dari tubuh janin. Saat manusia meninggal, ari-ari dipercaya akan menjelma menjadi Sang Suratman yang bertugas mencatat seluruh perjalanan hidup manusia sejak lahir hingga akhir hayat.
Sebagai bentuk rasa syukur terhadap Kanda Pat dan empat unsur kehidupan ini, umat Hindu melakukan berbagai bentuk persembahan. Salah satu yang utama adalah memberikan persembahan terhadap pelangkiran, yang ditempatkan di atas tempat tidur sebagai simbol penghormatan kepada Kanda Pat. Setiap bulan purnama, Daksina yang ada dalam pelangkiran tersebut harus diganti dengan daksina baru sebagai bentuk penghormatan dan pembaruan hubungan dengan Kanda Pat. Daksina yang ada dalam pelangkiran menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada kekuatan spiritual yang terkandung dalam unsur-unsur kehidupan ini.
Selain pelangkiran, umat Hindu juga menghaturkan Banten Saiban sebelum makan. Ritual ini memiliki tujuan untuk menjaga agar makanan yang akan dikonsumsi tidak hanya memberikan kenyang secara fisik, tetapi juga berkah spiritual, dengan memastikan bahwa Kanda Pat yang menyertai kehidupan umat Hindu selalu dalam keadaan harmonis. Selain itu, ketika hendak bepergian, kita harus menghaturkan Canangsari di Sanggah Pelangkiran sebagai bentuk berpamitan dengan Kanda Pat agar perjalanan yang ditempuh tetap aman dan lancar. Selain itu, umat Hindu juga melaksanakan sembahyang sebelum tidur, sebagai bentuk doa dan permohonan perlindungan, sekaligus rasa syukur atas segala nikmat yang diterima sepanjang hari.
Persembahan-persembahan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan Kanda Pat, tetapi juga untuk menghindari dampak negatif dalam kehidupan, seperti rasa tidak tenang, mudah sakit, atau terpapar aura negatif. Ritual-ritual ini memperlihatkan betapa pentingnya keberadaan Kanda Pat dalam kehidupan sehari-hari umat Hindu, yang dianggap sebagai pengingat bahwa manusia tidak pernah sendiri, melainkan selalu memiliki unsur-unsur yang menyertai dan menjaga mereka.
Melalui semua ritual ini, umat Hindu berupaya menjaga keseimbangan hidup antara dunia fisik dan dunia spiritual. Dengan cara ini, mereka memastikan bahwa Kanda Pat tetap menjaga mereka sepanjang hidup, memberi perlindungan, dan membantu mempertahankan kesehatan, kesejahteraan, serta ketenangan pikiran dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ritual-ritual ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada kekuatan alam, tetapi juga menciptakan kedamaian dalam diri manusia, sebagai bagian dari perjalanan spiritual yang terus berlangsung.