Selasa, 18 Februari 2025

Bisakah Roh Gentayangan Diupacarai?

Dalam kepercayaan Hindu, roh gentayangan atau yang dikenal sebagai Preta dianggap sebagai roh yang terikat di bumi karena belum mencapai moksa (pembebasan). Mereka umumnya adalah roh orang yang meninggal dengan rasa dendam, penyesalan, atau keinginan yang belum terpenuhi.
 
Menurut ajaran Hindu, Preta dapat diupacarai dengan tujuan untuk membantu mereka melepaskan ikatan duniawi dan mencapai moksa. Upacara ini biasanya dilakukan oleh keluarga atau kerabat yang ditinggalkan, dengan tujuan untuk menenangkan roh dan melepaskan mereka dari penderitaan.
 
Upacara ini biasanya melibatkan puja (sembahyang) kepada para dewa, khususnya Dewi Durga yang dianggap memiliki kekuatan untuk mengendalikan roh-roh gentayangan. Selain itu, mantra (doa) dan yajna (persembahan api) juga dilakukan untuk memohon kepada para dewa agar membantu preta mencapai moksa.
 
Dalam kitab suci Hindu, Bhagavad Gita, disebutkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki atman (jiwa) yang abadi dan terikat dengan hukum karma.  Preta dianggap sebagai jiwa yang terjebak dalam siklus kelahiran dan kematian karena karma yang buruk. Upacara untuk preta bertujuan untuk membantu mereka melepaskan karma tersebut dan mencapai moksa.
 
Namun, penting untuk diingat bahwa kepercayaan dan praktik terkait preta dan upacara untuk mereka dapat bervariasi antar aliran Hindu.

Tidak ada komentar: