Sabtu, 31 Mei 2025

Selingkuh dalam Perspektif Hindu: Sebuah Pengkhianatan Dharma

Selingkuh, atau perselingkuhan, merupakan tindakan yang melanggar kesetiaan dan komitmen dalam suatu hubungan, baik perkawinan maupun hubungan lainnya.  Dalam ajaran Hindu, tindakan ini dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap dharma,  tugas dan kewajiban moral seseorang.  Konsep dharma ini sangat luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan antarmanusia.
 
Ajaran Hindu menekankan pentingnya satya (kebenaran) dan dharma (kewajiban moral) dalam kehidupan berumah tangga.  Perkawinan dianggap sebagai ikatan suci (samskara) yang bertujuan untuk membangun keluarga yang harmonis dan berlandaskan cinta kasih, serta untuk melanjutkan keturunan.  Selingkuh jelas-jelas melanggar prinsip satya karena melibatkan ketidakjujuran dan pengkhianatan terhadap pasangan.  Lebih jauh lagi, tindakan ini juga melanggar dharma karena mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab yang melekat dalam ikatan perkawinan.
 
Meskipun tidak ada satu ayat tunggal dalam kitab suci Hindu yang secara eksplisit membahas "selingkuh" dengan istilah modern,  prinsip-prinsip dharma yang terdapat dalam kitab suci seperti Manusmriti, Dharmashastra, dan Ramayana memberikan pedoman moral yang jelas menentang tindakan tersebut.  Manusmriti, misalnya, menekankan pentingnya kesetiaan dan kesucian dalam kehidupan perkawinan.  Kisah Rama dan Sita dalam Ramayana juga menjadi contoh ideal tentang kesetiaan dan komitmen dalam hubungan suami istri.  Meskipun Sita dituduh berselingkuh,  kesuciannya terbukti dan hal ini menggarisbawahi pentingnya kejujuran dan integritas dalam hubungan.
 
Konsekuensi dari selingkuh dalam perspektif Hindu tidak hanya terbatas pada dampak emosional dan sosial, tetapi juga mencakup aspek karma.  Ajaran karma menyatakan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik di kehidupan sekarang maupun di kehidupan mendatang.  Selingkuh, sebagai tindakan yang melanggar dharma, akan menimbulkan karma negatif yang dapat berdampak buruk bagi individu yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.
 
Lebih dari sekadar pelanggaran hukum manusia, selingkuh dalam ajaran Hindu merupakan pelanggaran terhadap hukum dharma,  yang berdampak pada keseimbangan spiritual individu dan masyarakat.  Oleh karena itu,  kesetiaan, kejujuran, dan komitmen merupakan nilai-nilai penting yang harus dijaga dalam setiap hubungan untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan sejalan dengan dharma.
 
Catatan:  Penafsiran terhadap ajaran Hindu mengenai selingkuh dapat bervariasi tergantung pada aliran dan interpretasi masing-masing.  Artikel ini merupakan pemahaman umum berdasarkan prinsip-prinsip dharma yang terdapat dalam kitab suci Hindu.  Penting untuk melakukan studi lebih lanjut untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.