Selasa, 02 September 2025

Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hindu.

Dalam pandangan Hindu, ilmu pengetahuan bukan sekadar kumpulan fakta atau informasi, tetapi merupakan jalan (marga) yang dapat membawa manusia menuju kebenaran tertinggi (Satya) dan pembebasan (Moksha). Ilmu pengetahuan dipandang sebagai alat yang ampuh untuk memahami alam semesta, diri sendiri, dan hubungan antara keduanya.
 
Hindu mengakui berbagai sumber ilmu pengetahuan, antara lain:
 
- Veda: Kitab suci Veda adalah sumber utama ilmu pengetahuan dalam Hindu. Veda mengandung ajaran tentang metafisika, kosmologi, etika, ritual, dan berbagai disiplin ilmu lainnya.
- Smriti: Smriti adalah teks-teks yang diturunkan dari ingatan para bijak, seperti Upanishad, Bhagavad Gita, dan Purana. Smriti menjelaskan dan memperluas ajaran Veda.
- Pengalaman (Anubhava): Pengalaman langsung, baik melalui indra maupun intuisi, juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang penting.
- Aptavakya: Kesaksian dari orang-orang yang terpercaya dan berpengetahuan luas juga dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan.
 
Dalam Hindu, ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
 
- Para Vidya (Ilmu Tertinggi): Para Vidya adalah ilmu pengetahuan yang mengarah pada pemahaman tentang Brahman, realitas tertinggi yang tidak berubah dan abadi. Ilmu ini bersifat spiritual dan metafisik.
- Apara Vidya (Ilmu Duniawi): Apara Vidya adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan dunia material dan fenomena alam. Ilmu ini mencakup berbagai disiplin ilmu seperti fisika, kimia, biologi, matematika, dan lain-lain.
 
Dalam perspektif Hindu, tujuan ilmu pengetahuan tidak hanya untuk memahami dunia, tetapi juga untuk mencapai pembebasan (Moksha). Ilmu pengetahuan yang benar akan membantu manusia untuk:
 
- Mengatasi kebodohan (Avidya): Kebodohan adalah akar dari segala penderitaan. Ilmu pengetahuan membantu manusia untuk memahami hakikat diri dan dunia, sehingga dapat mengatasi kebodohan.
- Mengembangkan kebijaksanaan (Jnana): Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk. Ilmu pengetahuan membantu manusia untuk mengembangkan kebijaksanaan.
- Mencapai kesadaran diri (Atma Jnana): Kesadaran diri adalah pemahaman bahwa diri sejati (Atman) adalah bagian dari Brahman. Ilmu pengetahuan membantu manusia untuk mencapai kesadaran diri.
- Membebaskan diri dari siklus kelahiran dan kematian (Samsara): Dengan mencapai kesadaran diri, manusia dapat membebaskan diri dari siklus kelahiran dan kematian.
 
Hindu menekankan pentingnya etika dalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan dan kemajuan umat manusia, bukan untuk tujuan yang merusak atau egois. Para ilmuwan harus memiliki rasa tanggung jawab moral dan spiritual terhadap dampak dari penelitian dan penemuan mereka.
 

Hari Saraswati.

Hari Saraswati adalah momen sakral bagi umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali pada Sabtu Umanis Wuku Watugunung. Hari ini adalah penghormatan mendalam kepada Dewi Saraswati, sumber ilmu pengetahuan, seni, dan musik. Umat Hindu meyakini bahwa Dewi Saraswati adalah personifikasi kebijaksanaan dan kreativitas yang membimbing mereka dalam perjalanan hidup.
 
Pada hari yang istimewa ini, berbagai kegiatan keagamaan dilakukan dengan khidmat. Buku-buku, kitab suci, alat tulis, dan alat musik dibersihkan dan dihias indah dengan bunga, sebagai simbol penghormatan terhadap ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya. Umat Hindu berbondong-bondong menuju pura untuk bersembahyang dan memohon kebijaksanaan serta kemudahan dalam menuntut ilmu. Hari Saraswati menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan melalui belajar, membaca, dan berdiskusi, memperdalam pemahaman akan dunia di sekitar. Beberapa umat Hindu memilih untuk menghindari aktivitas duniawi, fokus pada kegiatan spiritual dan keagamaan, merenungkan makna hidup dan tujuan yang lebih tinggi.
 
Di Bali, Hari Saraswati memiliki tradisi unik yang kaya. Setelah bersembahyang, umat Hindu membawa pulang "banten Saraswati," sesaji berisi buah-buahan, kue, dan bunga, sebagai simbol berkat dari Dewi Saraswati. Ada pula kepercayaan bahwa pada malam Hari Saraswati, membaca buku sebaiknya dihindari, memberikan waktu istirahat bagi buku-buku yang telah setia menemani sepanjang tahun.
 
Di era modern ini, Hari Saraswati tetap relevan sebagai pengingat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan seni dalam kehidupan. Perayaan ini mendorong kita untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan menghargai kreativitas. Hari Saraswati juga menjadi momentum untuk merenungkan bagaimana kita dapat menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan dan kemajuan bersama, menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis.