Blog ini ditulis oleh Made Budilana yang berasal dari Tejakula-Buleleng Bali. Untuk mendapatkan buku-buku Hindu, anda bisa menghubungi No WA 085792168271 atau bisa juga lewat email budilanalana@gmail.com. Terimakasih.
Minggu, 24 Juli 2022
Renungan Di Hari Tumpek Krulut.
Sabtu, 23 Juli 2022
Pelinggih Tugu Dan Patung Ganesha.
Jumat, 15 Juli 2022
Alasan Hindu Tidak Konsumsi Daging Sapi
Rabu, 06 Juli 2022
Mitologi Tentang Bunga Kemitir Menurut Hindu.
Akun Facebook atas nama Pekak Tekol pernah bertanya di grup Facebook Dasa Aksara Dan Kanda Pat. Kira kira begini pertanyaannya. Ampura, yakti napi nenten tyang ten uning...indik bunga mitir...kocap nike ampura bacin Ida Bhatara Durga. Ten kocap dados angge serana yadnya. Nanging akeh panggih tyang pemekas ring canang sari medaging bunga mitir...taler bunga mitir nike anggene dekorasi...wenten taler anggene kalung nyambut tamu..taler wenten genah ne ring lebuh...Mohon pencerahan.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira kira begini artinya. Maaf, benar atau tidak, saya tidak tahu. Tentang bunga Mitir. Konon bunga Mitir itu kotorannya Bhatari Durga. Tidak boleh dipakai sarana yadnya. Namun banyak yang saya lihat dalam Canang Sari berisi bunga Mitir. Juga dipakai dekorasi. Ada juga yang dipakai untuk menyambut tamu. Ada juga yang menempatkannya di Lebuh. Mohon pencerahan.
Dalam Lontar Kunti Yadnya dinyatakan bunga Mitir berasal dari darahnya dewi Durga, bukan kotorannya Dewi Durga. Bunga tersebut dinyatakan tidak patut dipersembahkan sebagai sarana Dewa Yadnya. Akan tetapi setelah mendapatkan Penyupatan dari dewa Siwa, kemudian boleh dipakai akan tetapi yang kembangnya bagus, utuh, dan kekuning-kuningan. Selain itu sebaiknya bunga Mitir tidak digunakan sebagai bunga untuk Tirta karena bunga tersebut cepat busuk bila kena air.
Apakah sembahyang diharuskan selalu memakai bunga? Dalam lontar Atma Kunda dan kitab Vijnana Bhairava, bila tidak memungkinkan mempergunakan sarana, maka tanpa sarana pun bhakti itu diterima. Puja bisa dilakukan tanpa bunga. Tetapi penciptaan yang mantap dalam pikiran yang kalau dilakukan dengan fokus dan kemantapan bhatin maka sang jiwa akan menyatu ke dalam langit tanpa perwakilan. Sementara dalam lontar Puja Surya Sevana juga ada salah satu mantra "mano gandham manaha puspam, mano dhūpam manaha kriyā, siddha-cittam mano-mayam, dadyāt tvayi mahā-prabo" yang artinya wujudkan serbuk wangi di dalam pikiran, bunga di dalam pikiran, dupa di dalam pikiran, pikiran adalah upacara/ritual, ku persembahkan pikiran suciku sebagai sesaji kepadamu penguasa agung.