Ada perbedaan pandang tentang diet vegetarien bagi umat beragama dengan umat yang merintis untuk menekuni jalan Spiritual. Sebenarnya perbedaan pandang terhadap vegetarian tidak harus diperlebar ke arah agama atau kepercayaan. Karena ada banyak alasan orang untuk bervegetarian . Ada orang bervegetarian karena diet untuk Kesehatan atas saran Dokter. Ada yang bervegetarian karena sayang binatang. Ada pula yang tidak makan daging tertentu, karena kepercayaan di dalam keluarga secara turun temurun.
Dan khusus bagi orang yang belajar menekuni jalan Kerohanian , diet Vegetarian adalah bagian dari prinsip Tapa dan Brata sebagai dasar untuk tujuan dari Kerohanian yang dipelajari.
Vegetarian bukan bagian dari agama atau Kepercayaan tertentu. Di dalam masyarakat beragama ada banyak yang memilih hidup dengan diet vegetarian , begitu pula tidak semua orang yang belajar yoga dan spiritual akan pasti bervegetarian. Hidup bervegetarian adalah tergantung keyakinan seorang terhadap manfaatnya. Bervegetarian pun bukan sebuah jaminan akan bisa mencapai keadaan yang diharapkan atau yang menjadi dasar untuk bervegetarian. Karena secara nyata manfaat dari vegetarian ada pada kesehatan untuk tubuh dan mungkin ada rasa kedamaian dari kesadaran diri yang bisa mengasihi dan menghormati hidup orang lain.
Sesungguhnya setiap yang hidup memiliki jiwa yang bersumber dari Yang Esa. Kita adalah bersaudara dari sumber yang sama , maka tidaklah salah bila seorang bisa memiliki kesadaran untuk bervegetarian karena keinginan untuk mengasihi setiap mahkluk hidup. Hidup yang saling mengasihi dari kesadaran diri sebagai saudara , sangat dibutuhkan untuk terwujudnya kehidupan yang damai dan sejahtera. Dan setiap agama juga mengajarkan hal yang sama , dan bila di dalam diri setiap umat bisa tumbuh kesadaran itu untuk mengamalkan ajaran yang bisa saling mengasihi dan menghormati antar sesama manusia , maka kehidupan akan menjadi sangat indah dan nyaman untuk dinikmati bersama.
Tattwam asi merupakan sebuah ungkapan untuk bisa dihayati maknanya , bahwa setiap jiwa yang hidup di dalam semua mahkluk hidup adalah saudara yang bersumber dari Tuhan Yang Esa.
Semoga kedepan pemikiran yang positif akan terus bermunculan dari segala arah , sehingga dapat memicu tumbuhnya kesadaran luhur di dalam diri masing masing umat , karena hanya bila ada perubahan sudut pandang dari yang negatif menjadi yang positif , semua keadaan buruk akan bisa berubah menjadi suasana damai dan bahagia.