Ada sebuah pertanyaan di sebuah grup di Facebook yang diberi nama "Grup Ajaran Suci Agama Hindu" dari Akun yang berinisial Desak di Lombok. Dia menanyakan, apakah puasa Senin Kamis itu ada dalam ajaran agama Hindu? Atau puasa pada saat purnama saja? Dan bagaimana kisaran waktunya?
Menurut saya, mengenai Puasa Senen dan Kamis itu mungkin berasal dari tradisi Kejawen. Karena Puasa senin dan kamis itu manfaatnya lebih cenderung ke hal hal yang bersifat Hoki, rejeki, dan keberuntungan. Biasanya dilakukan oleh orang orang yang rejekinya sedang seret. Mengenai kisaran waktu puasa dapat dilakukan kapan saja sebagai bentuk Tapasya atau pengendalian diri. Tapi idealnya dilakukan di hari sakral seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, Galungan , Kuningan, Sivaratri dan lain lain.
Tapi juga bisa dilakukan setiap hari selama setengah hari. Atau sebaiknya dicicil dulu. Mulai dari durasi 12 jam yaitu dari munculnya matahari sampai matahari terbenam. Intinya, puasa itu selain latihan menahan rasa lapar, puasa juga merupakan latihan mengawasi pikiran dan badan. Nanti jika sudah berhasil melakukan puasa selama 12 jam barulah naikkan durasinya menjadi 24 jam disertai dengan latihan menahan rasa kantuk.
Sedangkan puasa menurut tradisi Bali adalah pada saat Purnama dan Tilem. Atau juga sehari sebelum Purnama dan sehari sebelum Tilem. Biasanya umat Hindu di Bali berpuasa berdasarkan hari hari suci seperti pada saat Saraswati, Siwaratri, Nyepi, Purnama, Tilem dan
sebagainya. Yang namanya puasa biasanya sama sekali tidak makan dan minum. Jika masih mengkonsumsi makanan atau minuman, itu tidak bisa disebut berpuasa. Melainkan Me-Brata. Seperti tidak makan daging, atau hanya makan nasi putih saja tanpa lauk dan sayur. Karena ajaran Hindu itu bersifat Fleksibel, Jadi di Bali tidak ada paksaan dalam menjalankan
puasa. Karena melakukan puasa harus didasari dengan niat
sungguh-sungguh, harus bersih jasmani dan rohani, berdoa pada tuhan, dan
melakukan kewajiban dengan benar.
Dalam Hindu juga ada istilah puasa Ekadashi. Puasa tersebut kisaran waktunya hampir 36 jam. Tetapi diperbolehkan makan buah, sayur, dan umbi umbian. Selain dari Ekadashi, tidak boleh melakukan hal itu. Ekadashi itu jatuhnya 3 hari sebelum purnama dan 3 hari sebelum Tilem.
Dalam hal berpuasa sebenarnya bukan hanya mengendalikan nafsu makan saja. Melainkan, juga mengendalikan segala nafsu yang ada pada diri manusia. Ketika dalam berpuasa yang dikendalikan hanya nafsu makan saja, itu namanya diet. Bukan puasa.
Sementara dalam buku yang berjudul 5 Steps To Awareness yang ditulis oleh Anand Krishna
dijelaskan bahwa hampir semua agama dan semua tradisi menganjurkan
puasa. Sayangnya, terkadang maksudnya tidak dipahami dengan baik. Puasa
adalah satu-satunya cara untuk mengistirahatkan mekanisme tubuh kita
khususnya sistem pencernaan. Badan butuh istirahat, dan itu antara lain
bisa dipenuhi dengan puasa. Kendati demikian, puasa bukanlah kebutuhan
badan saja. Karena itu, saat badan berpuasa, pikiran dan perasaan pun
ikut berpuasa. Puasa bukanlah perpindahan jam makan karena kewajiban,
ketakberdayaan atau peraturan. Puasa paksaan semacam itu tidak pernah
mengistirahatkan pikiran dan perasaan. Karena saat berbuka puasa, ia
cenderung makan berlebihan. Dan ia menjadi liar. Berpuasalah dengan penuh kesadaran karena puasamu tidak membantu
siapa-siapa kecuali dirimu. Saat berpuasa tubuh memperoleh kesempatan
untuk melakukan pembersihan dalam rumah. Demikianlah tentang puasa dan
kaitannya dengan makanan dan minuman. Namun puasa tidak hanya terkait
dengan makanan dan minuman. Pengendalian hawa nafsu dan pengendalian
diri itu pun bisa disebut puasa.
Sementara dalam buku fear management halaman 42 karya Anand Khrisna dijelaskan bahwa puasa juga dapat membebaskan diri kita dari rasa takut yang muncul karena lapar. Namun yang beliau maksud adalah puasa dengan penuh kesadaran, bukan sekadar menahan lapar. Puasa menahan lapar sebagaimana dilakukan secara umum berakibat langsung pada harga bahan makanan di pasar dan supermarket. Semuanya naik karena saat menjalani puasa itu kita malah menjadi rakus. Karena makanan melulu yang terpikir setiap saat dan sepanjang hari. Saat buka puasa, kita menyerbu meja makan seperti kawanan serigala buas yang kelaparan.