Blog ini ditulis oleh Made Budilana yang berasal dari Tejakula-Buleleng Bali. Untuk mendapatkan buku-buku Hindu, anda bisa menghubungi No WA 085792168271 atau bisa juga lewat email budilanalana@gmail.com. Terimakasih.
Rabu, 24 Mei 2023
Bagaimana Jika Di Bali Tidak Ada Merajan, Banjar, Dan Pura?
Benarkah Upacara Keagamaan Hindu Di Bali Menyebabkan Kemiskinan? Bag.3
Selasa, 23 Mei 2023
Membentengi Diri Di Hari Pagerwesi.Bag.2
Senin, 22 Mei 2023
Benarkah Weda Hanya Boleh Diketahui Orang Orang Suci? Bag.3
Benarkah Weda Hanya Boleh Diketahui Orang Orang Suci? Bag.2
Awalnya Veda adalah satu. Tetapi Srīla Wyasadewa membagi Weda asli menjadi empat, yaitu Sāma, Yajur, Ṛeg dan Atharwa. Dan kemudian dijelaskan lagi dalam cabang yang berbeda seperti Purāṇa dan Mahābhārata. Bahasa Veda dan materi pelajarannya sangat sulit bagi orang biasa. Veda dipahami oleh para brāhmaṇa yang sangat cerdas dan sadar akan sang diri. Tetapi zaman Kali sekarang ini penuh dengan orang-orang bodoh. Srīla Vyāsadeva membagi Veda menjadi berbagai cabang dan sub-cabang untuk kepentingan kelas yang kurang cerdas.Dalam kitab bhagavata purana 1.3.21 disebutkan "Setelah itu, dalam inkarnasi ketujuh belas Tuhan Yang Maha Esa, Śrī Vyāsadeva muncul di rahim Satyavatī melalui Parāśara Muni, dan ia membagi satu Veda menjadi beberapa cabang dan sub-cabang, melihat bahwa orang-orang pada umumnya kurang cerdas."Selanjutnya dalam bhagavata purana 1.4.20 "Empat pembagian sumber pengetahuan Weda dibuat secara terpisah. Tetapi fakta sejarah (itihāsa) dan cerita otentik yang disebutkan dalam Purāṇa disebut Veda kelima atau pañcamo veda
Kenapa Weda tidak mencakup menjadi satu buku seperti kitab agama-agama lain? Kenapa Weda itu banyak sekali jenisnya? Menurut catatan sejarah agama Hindu, Maharsi Manu telah membagi jenis isi Weda ke dalam dua kelompok besar yaitu Weda Sruti dan Weda Smerti. Kelompok Weda Sruti isinya hanya memuat wahyu tuhan. Sedangkan kelompok Smerti isinya bersumber dari Weda Smerti. Kenapa sebagian besar masyarakat Hindu di Bali jarang membaca Weda? Apakah mereka meragukan isi dari ajaran Weda? Dalam kitab Manwa Dharmasastra 11-10 dijelaskan bahwa sesungguhnya Sruti adalah Weda, demikian pula Smerti adalah Dharmasastra. Keduanya tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adalah kitab suci yang menjadi sumber ajaran agama Hindu. Sementara dalam Manwa Dharmasastra 2-6 dijelaskan bahwa seluruh Weda merupakan sumber utama daripada agama Hindu, kemudian barulah Smerti di samping Sila. Sedangkan dalam Sarasamuscaya 37 dijelaskan bahwa ketahuilah olehmu, Sruti itu adalah Weda dan Smerti itu sesungguhnya adalah Dharmasastra. Keduanya harus diyakini kebenarannya dan dijadikan jalan serta dituruti agar sempurna dalam Dharma itu.
Sabtu, 20 Mei 2023
Sosok Dewi Durga Dalam Purana.Bag.3
Bhatari Durga sebenarnya adalah penolong kaum teraniaya. Dalam cerita Ramayana yang berjudul Katundung Anggada, dikisahkan Anggada diusir oleh Sugriwa karena difitnah oleh Jembawan. Akhirnya Anggada bertemu dengan Bhatari Durga di kuburan. Dan beliau memberikan kesaktian. Raja Jaya Kasunu juga pernah bertemu dengan Bhatari Durga di kuburan. Saat itu, rakyat banyak yang meninggal karena terserang wabah penyakit gara gara hari Galungan dihapus. Makanya Bhatari Durga berpesan pada Jaya Kasunu agar kembali merayakan hari Galungan. Semenjak Galungan digelar kembali, wabah penyakit tiba tiba sirna dari muka bumi. Dan dunia menjadi sejahtera. Selain itu, Dewi Durga juga memberikan Mantra Mrtyunjaya pada Raja Sriaji Jaya Kasunu untuk menghilangkan wabah penyakit yang melanda saat itu.
Bhatari Durga juga sering menyembuhkan manusia yang terkena ilmu hitam seperti Desti, Teluh, Dan Terangjana seperti kisah berikut ini. Ida Putu Saskara bercerita di grup Fb Dasa Aksara Dan Kanda Empat dalam bentuk postingan. Begini ceritanya " Kenapa saya menggunggah penguasa kuburan di Bali? Ini sedikit pengalaman saya. Saya memiliki ibu yang menderita sakit kaki karena asam urat. Ibu bilang kakinya seperti digigit hewan. pas itu jam 11 malam. Saya juga tidak tahu tiba tiba terbesit dalam pikiran saya untuk pergi ke kuburan. Sesampai di Setra atau kuburan, saya melakukan ritual dengan peralatan sederhana tepatnya di pemuun atau tempat pembakaran mayat. sehabis melakukan ritual, saya melihat di pojok Setra sekilas nampak sosok yang menyeramkan berambut panjang dengan warna kemerahan seperti yang saya posting di beranda fb saya. Sehabis itu saya pulang. Sampai di rumah saya mengurut kaki ibu dengan obat yang saya mohon di kuburan. dan setelah itu, ibu saya tidak lagi merasakan sakit seperti sebelumnya. Tidak lama sekitar 15 menit, ibu saya terlelap tidurnya. dari situ saya bertanya siapakah sebenarnya penampakan itu dan dari beberapa sumber ternyata dia adalah Dewi kalimaya penguasa Setra atau penguasa kuburan.
Apakah Hindu Penyembah Berhala?
Sosok Dewi Durga Dalam Purana. Bag.2.
Kamis, 18 Mei 2023
Sosok Dewi Saraswati Dalam Weda. Bag.3
Selasa, 16 Mei 2023
Mengulas Kerauhan Berdasarkan Lontar.
Sabtu, 13 Mei 2023
Hubungan Seks Menurut Sastra.
Rabu, 10 Mei 2023
Wyapi Wyapaka Nirwikara.
Tujuan Penciptaan Yang Misteri Bag.5
Tujuan Penciptaan Yang Misteri Bag.4
Tujuan Penciptaan Yang Misteri Bag. 3.
Tujuan Penciptaan Yang Misteri Bag 2.
Sosok Dewi Saraswati Dalam Weda. Bag.4