Senin, 12 Februari 2024

Belajar bersyukur.

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya, seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti, bila si petani mengucapkan kata "cukup". Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan matanya. Diambilnya beberapa ember untuk menampungnya. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubuk mungilnya untuk disimpan di sana.

Kucuran uang terus mengalir, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Tapi si petani merasa masih kurang.  Kemudian dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Tapi si petani masih merasa belum cukup. Malah dia membiarkan mata air itu terus mengalir,hingga akhirnya Petani itu mati tertimbun kepingan emas. Ya, dia mati tertimbun bersama ketamakannya. Karena dia tak pernah bisa berkata "cukup"

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia, adalah "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup ?Hampir semua pegawai, merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha selalu merasa pendapatan perusahaannya masih di bawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang, kurang, dan kurang. Kapankah kita bisa berkata "cukup" ? Cukup, bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup, adalah persoalan kepuasan hati. Cukup, hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa bersyukur. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup, "bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya." Orang yang tidak pernah merasa cukup sulit baginya untuk berbagi. Sementara orang yang berkecukupan dengan mudah terbuka hatinya untuk berbagi tanpa merasa dirinya berkekurangan. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Cukupkan dirimu dengan rahmat Tuhan yang melimpah dan syukurilah, maka dirimu akan merasa berkelimpahan.