Sabtu, 28 September 2024

Kesadaran Rohani.

Bila kita melakukan kebaikan karena ingat pada kewajiban, maka itulah yang dinamakan kesadaran rohani. Sementara apabila kita melakukan kebaikan tanpa kewajiban alias mengalir begitu saja, menjadikan perbuatan kebaikan sebagai hobi, seperti nafas yang terhirup otomatis maka itulah disebut kesadaran ilahi. Lampauilah segala hal yang mengikat, membebani, dan menghalangi langkahmu menuju kesadaran ilahi. Dan rasakan atau terima segalanya sama, maka engkau makin dekat dengan tujuan sejati. Tingkatkanlah terus level kesadaran rohanimu mulai menuju level kesadaran ilahi, karena itulah jalan menuju Brahman.

Dalam kitab Bhagawad Gita bab 14 sloka 26 dijelaskan bahwa "Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Aku dengan penuh keyakinan, akan dibebaskan dari siklus kelahiran dan kematian, dan akan mencapai hidup abadi." Sloka tersebut menggarisbawahi pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan untuk mencapai pembebasan.

Keyakinan terhadap Hyang Widhi atau Tuhan tidak selalu harus diekspresikan melalui tindakan atau perilaku tertentu. Ada kalanya keyakinan itu bersifat internal dan pribadi, yang mungkin tidak terlihat dalam tindakan nyata, tetapi tetap dapat mendalamkan hubungan spiritual seseorang. Seseorang bisa memiliki iman yang kuat meskipun cara mengekspresikannya berbeda-beda, dan tujuan akhir tidak selalu bergantung pada tindakan fisik, melainkan pada keikhlasan hati.

Pernyataan bahwa semua tindakan, baik terlihat maupun tidak, adalah langkah bisa dipertanyakan. Tidak semua pikiran atau niat bisa dianggap sebagai langkah nyata menuju tujuan. Misalnya, banyak orang yang berpikir tentang melakukan kebaikan namun tidak pernah melaksanakannya. Dengan demikian, langkah harus diartikan sebagai tindakan konkret yang membawa perubahan, bukan sekadar pemikiran atau niat yang tidak diikuti oleh aksi.

Jika pandangan kita hanya diarahkan kepada dunia maka yang dirasakan hanya kelelahan. Karena tidak ada apapun disini yang menjadi hak milik, melainkan hanya hak pakai. Hidup adalah Pengalaman yang mesti dipelajari. Ketika fokus kita hanya pada aspek duniawi, kita sering merasa lelah dan kosong. Semua yang kita miliki pada akhirnya bukanlah milik kita secara permanen, melainkan hanya kita pinjam untuk sementara. Menganggap hidup sebagai pengalaman yang harus dipelajari memberi kita perspektif yang lebih luas. Setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah pelajaran berharga yang membentuk diri kita. Dengan begitu, kita bisa menemukan makna dan tujuan di balik setiap langkah yang diambil.

Kalau hanya terikat pada dunia, tidak akan menghasilkan kebahagiaan sejati, bahkan terbalik berdampak terpuruk. Begitupun jika hanya terikat pada hal-hal kerohanian saja yang berdampak sama. Jadi keseimbangan itulah poin pentingnya dan bukan hanya sepihak saja yang diperlukan.

Keseimbangan antara aspek duniawi dan kerohanian sangat penting untuk mencapai kebahagiaan sejati. Terlalu fokus pada satu sisi dapat membuat seseorang merasa kosong atau terpuruk. Keseimbangan memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang harmonis, di mana kita bisa menikmati dunia sambil tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual. Hal ini membantu menciptakan rasa puas dan makna yang mendalam dalam hidup.