Kamis, 21 September 2023

Benarkah Weda Hanya Boleh Diketahui Orang Orang Suci? Bag.5

Ajaran Veda yang lebih dlkenal dengan julukan ajaran Hindu adalah ajaran rohani yang sungguh luar biasa indah dengan ajaran yang sangat luas dan juga sangat dalam. Di  dalam ajaran Veda tidaklah mengenal Dogma. Dalam artian yang ini ajaran lebih benar dan yang lain salah dan yang ini ajaran yang baik dan yang itu sesat.
Veda sebagai penuntun jalan pengikutnya menyediakan jalan sesuai dengan bakat, minat dan juga kemampuan. Masing-masing jiwa juga sangat tergantung pada unsur kadar Tri Guna yang dominan atau yang menyelimuti kesadaran sang jiwa.

kitab suci Veda disusun sedemikian rupa mengakibatkan atau konsekuensinya seperti:
1. Bagi orang orang yang belum memahami.mengerti maksud dan tujuan Veda.akibatnya :
a) Aturan dan petunjuk Veda nampak seperti bertentangan antara satu dengan lainnya
b) Praktek ajaran Veda di masyarakat nampak berbeda beda atau tidak seragam
c) Terjadi beda pendapat/salah pengertian tentang ajaran Veda
2. Bagi mereka yang sudah memahami maksud dan tujuan Veda melihat ajaran filosofis Veda yang berbeda beda itu tidaklah bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. perhatikan Bg 2.46 dan 15.15.
Karena secara alamiah tingkat kesadaran spiritual setiap orang berbeda beda.maka praktek ajaran Veda terlihat tidak seragam dan terjadi beda pendapat tentang filsafat Veda  adalah fakta alamiah yang memang terjadi demikian. Yang terpenting adalah pemimpin umat serta tokoh tokoh agama hendaknya memahami dan mengerti pengetahuan Veda agar beda pendapat yang terjadi tidak sampai menimbulkan perselisihan, pertengkaran sesama umat dan juga tindakan kekerasan lainnya.

Dalam Manu Smerti.11.10 dijelaskan bahwa Sesungguhnya Sruti adalah Weda, demikian pula Smrti itu adalah dharma sastra, keduanya  tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga, karena keduanya adalah sumber ajaran dharma.
Sementara dalam Manu smerti.II.6 dijelaskan bahwa Weda merupakan sumber utama dari pada ajaran Dharma, kemudian barulah Smerti di samping Sila/etika, lalu acara/upacara dan akhirnya Atmanastuti.
Sedangkan dalam Sarasanuscaya.37 dijelaskan bahwa Sruti itu adalah Weda ,
Smerti itu sesungguhnya adalah dharmasastra; keduanya harus diyakini kebenarannya dan dijadikan jalan serta dituruti agar sempurnalah dalam dharma itu.

Sloka manu smerti dan Sarasmuccaya tersebut di atas, keduanya menjelaskan bahwa srutti itulah weda. Srutti atau wahyu yang didengar merupakan kumpulan mantra atau pujian(rig), persembahan(yajus), nyanyian(saman) dan mantra mantra mistik(atharwa)
Smerti disebut dharmasastra seperti semua purana dan itihasa dibuat utk menjelaskan srutti yang merupakan sumber utama kitab suci, bukan untuk bertentangan dengan srutti. Oleh sebab itulah  Purana dan itihasa dianggap sebagai weda kelima.