Tradisi penamaan di kalangan suku Bali unik karena berkaitan dengan jenis kelamin, urutan kelahiran, dan status kebangsawanan atau kasta. Ini memudahkan masyarakat Bali mengetahui kasta dan urutan kelahiran seseorang. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14, pada masa pemerintahan Raja Gelgel "Dalem Ketut Kresna Kepakisan," meskipun pengaruhnya dari Majapahit belum pasti.
Nama berdasarkan Wangsa atau kasta.
Wangsa Brahmana bergelar Ida atau Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk perempuan. Dulunya, mereka adalah pemuka agama, pendeta, dan Pedanda.
Tapi di masa modern saat ini profesi mereka sudah merata di segala bidang termasuk menjadi karyawan, pekerja dan pejabat biasa.
Wangsa Kesatria bergelar Anak Agung, Cokorda, I Gusti Agung, dan I Dewa. Mereka adalah keturunan raja, bangsawan dan pejabat tinggi, di masa modern saat ini profesi mereka sudah merata di segala bidang.
Wangsa Waisya bergelar Ngakan, Kompyang, Sang, atau Si. Dulunya, mereka berprofesi di bidang niaga dan industri tapi di masa modern saat ini profesi mereka sudah merata di segala bidang, bahkan ada yang menjadi pejabat negara seperti halnya Ksatria.
Kaum Sudra tidak memiliki gelar kebangsawanan dan menggunakan nama berdasarkan urutan kelahiran seperti Wayan, Putu, Made, Nyoman, dan Ketut, di masa modern saat ini profesi mereka sudah merata di segala bidang bahkan ada yang menjadi pejabat negara.
Nama berdasarkan jenis kelamin
Kalau laki-laki namanya ada yang berawalan "I" ada juga tidak. Kalau perempuan ada yang berawalan "Ni" ada juga tidak. Untuk keturunan bangsawan, digunakan "Ida" atau "Ayu" dan "Istri" sebagai padanan "Ayu".
Nama berdasarkan urutan kelahiran.
Kalau anak pertama biasanya nama depannya Wayan, Putu, atau Gede. Sedangkan anak kedua nama depannya Made, Nengah, atau Kadek. Anak ketiga nama depannya Nyoman atau Komang. Dan anak keempat nama depannya Ketut.
Jika memiliki anak lebih dari empat orang, nama-nama ini diulang kembali dengan beberapa variasi. Tradisi ini kini menjadi ciri khas budaya orang Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar